Posts

Showing posts from June, 2013

Awas, Bujangan Lebih Berisiko Bunuh Diri

Berusia muda yang masih single alias jomblo atau memiliki tingkat pendidikan yang rendah menjadi faktor terkuat pada pria untuk melakukan percobaan bunuh diri. Sementara pada wanita, faktor untuk bunuh diri terkuat adalah karena sakit mental dan kondisi tidak bekerja alias menganggur. Namun berdasarkan faktor-faktor tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa angka bunuh diri pria hampir 3 kali lipat besar dibandingkan wanita. Seperti dilansir situs duniafitnes, sebuah studi kolaboratif antara Lund University di Swedia dan Stanford University di California telah mengungkapkan, bahwa wanita yang menganggur adalah faktor terkuat untuk melakukan bunuh diri, sementara status lajang atau single pada pria menjadi penyebab terbesar untuk bunuh diri. Para peneliti melihat data dari daftar catatan kesehatan 7 juta orang dewasa di Swedia antara tahun 2001 dan 2008 dimana dari jumlah tersebut ternyata 8.721 diantaranya telah melakukan bunuh diri. “Strategi yang lebih baik adalah diperl

Crime gangs look to clean up as Europe’s black market balloons

The financial crisis has fuelled a huge expansion of organised crime in Europe with 3,600 criminal syndicates now active across the continent, profiting even from such prosaic products as household detergents, the head of Europol has warned. Rob Wainwright, director of the EU’s crime-fighting agency, said Europe’s black market in counterfeit foodstuffs, pharmaceuticals and machine parts doubled to a value of about €2bn in the early years of the recession. The groups are profiting from an increased demand for cheap goods and finding ways to cash in on EU member states’ attempts to boost tax revenues, he told the Financial Times. In particular, a new breed of cyber criminals in Russia, Ukraine and other parts of eastern Europe are carrying out increasingly sophisticated online attacks on financial services groups. “[Organised criminals] are operating in multiple criminal sectors, in multiple jurisdictions, they’re highly international in their nature,” Mr Wainwright said. “Some ha

UU Advokat Belum Melindungi Profesi

Merasa teraniaya sebagai advokat, Suhartono menggugat UU tentang Advokat. Penggugat juga menilai sejak UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat itu disahkan, tidak ada hal yang signifikan dari UU tersebut untuk melindungi profesi advokat. Dalam sidang yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa, ia menceritakan pengalamannya pada 2006 saat menangani suatu perkara. Suhartono diberikan kuasa penggugat untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri (PN) Pasuruan oleh kliennya Andi Tirta, terkait sengketa tanah antara Andi Tirta dengan saudaranya yang bernama Verawati. Bukti-bukti yang diajukannya, antara lain berupa kwitansi, akte jual beli tanah, dan surat pajak. Situasinya berbalik, Andi Tirta justru dijadikan sebagai tersangka dalam kasus penggelapan sertifikat tanah. Hal ini terjadi karena Andi dilaporkan oleh saudaranya yang bersengketa, Verawati, atas tuduhan penggelapan sertifikat tanah. Andi Tirta ditahan pihak berwajib. Polisi kemudian memerintahkan Suhartono agar

Pengawasan Pencurian Ikan Gunakan Satelit

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo, mengatakan pengawasan pencurian ikan nantinya menggunakan satelit."Nanti dengan radio dari satelit ini, baru bisa memberitahu pada kapal-kapal pengawas untuk mendatangi kapal ilegal," ucapnya. Sharif mengatakan upaya pencegahan pencurian ikan terus dilakukan selain hanya dari pengawasan laut. "Dirjen Food and Agricultural Organization (FAO) telah datang dan duduk bersama. Ia mengatakan seluruh dunia khususnya negara dengan laut besar mempunyai kesulitan memberantas ilegal fishing," ujarnya saat ditemui usai Rapat kerja dengan Komisi IV DPR-RI. Sebelumnya, pada  2013 sudah ada lebih dari 20 kapal perikanan yang ditangkap karena melakukan ilegal fishing. Pada 2012, KKP melakukan pemeriksaan atas 4.326 kapal perikanan. Dari jumlah tersebut, 112 kapal perikanan diduga melakukan tindak pelanggaran. Kapal-kapal itu terdiri dari 70 kapal ikan asing dan 42 kapal ikan Indonesia. Selama 8 tahun terakhir, KKP telah m

Tantangan Pengelolaan Limbah Semakin Besar

Image
Dok Republika Limbah pabrik yang mencemari lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa tantangan dalam pengelolaan sampah, limbah, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) pada tahun-tahun mendatang akan semakin besar seiring pertambahan penduduk. "Proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 hingga delapan persen akan diikuti dengan rata-rata pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 0,3 sampai 1,5 persen pada 2050. Untuk itu, tantangan pengelolaan sampah, limbah, dan buangan B3 akan semakin besar pula di tahun mendatang," kata Deputi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Bidang Pengelolaan B3, limbah B3 dan sampah, Masnellyarti Hilman di Batam, Selasa (18/6). Pernyataan tersebut dia sampaikan usai acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 yang diselenggarakan KLH. Dia mengatakan sejak ditetapkannya program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI), diproyeksikan Indonesia akan menjadi tuj

Mafia Pajak Kakap Belum Tersentuh

Sejumlah pegawai pajak telah menghuni hotel prodeo karena terjerat korupsi terkait pekerjaan utama mereka. Fakta tersebut menunjukkan kebobrokan pengelolaan pendapatan keuangan negara dari sektor pajak. Buruknya reformasi keuangan dan miskin keteladanan membawa dampak maraknya mafia pajak di lingkungan Kementerian Keuangan. “Sampai dengan detik ini kasus pidana pajak yang kasat mata jika menyentuh big fish tidak tersentuh hukum,” ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia (APPI) HM Sasmito Hadinagoro saat rapat dengan Panja Pemberantasan Mafia Hukum dan Perpajakan di ruang Komisi III DPR, Kamis (13/6/2013). Menurut Sasmito, penegak hukum sejauh ini hanya menyentuh pegawai pajak yang melakukan abuse of power seperti korupsi. Tapi dugaan kejahatan pajak wajib pajak, belum ditangani secara tuntas. Dikatakan Sasmito, modus operandi tindak pidana perpajakan berujung penyelewengan penerimaan keuangan negara. Tak jauh berbeda dengan modus operandi kejahatan sebelumnya.

Tragedi Pembunuhan Pertama Manusia

Oleh Afriza Hanifa Habil mengingatkan Qabil bahwa membunuh adalah sebuah dosa besar. “Aduhai celaka aku!” teriak Qabil tak percaya dengan apa yang telah dilakukannya. Tapi, tubuh saudaranya, Habil, telah membiru tinggal seonggok daging. Penyesalannya tak terkira. Ia hanya mampu memandangi wajah pucat Habil yang tewas digenggaman tangannya. Kisah Habil dan Qabil sangat populer dikalangan Muslimin. Mengingat, kisah keduanya merupakan tragedi dosa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia. Inilah pelajaran pertama dari Allah bahwa manusia selalu digoda hawa nafsu untuk berbuat keburukan. Bukanlah jaminan putra seorang nabi yang mulia karena setan selalu hadir di setiap pembuluh darah manusia untuk bermaksiat kepada Allah. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi perseteruan kedua putra Adam tersebut? Cukup panjang kisah keduanya. Kisah keduannya dapat dibaca dalam Surah al-Maidah ayat 27-31. Kisah bermula ketika Nabi Adam dan Hawa (Eve) dikaruniai empat orang anak.

Hate Crime dan Kekerasan terhadap kelompok Lesbian

  “It’s Really a Hard Life…” Rita M. Melendez dan Rogerio Pinto[1] Dalam beberapa dekade terakhir, isu gender menjadi semakin sentral dan mendapat perhatian khusus dari khalayak, khususnya bagi kelompok minoritas Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender (LGBT). Dengan bertambahnya perhatian masyarakat kepada isu LGBT, tidak serta merta menambah toleransi dan penerimaan masyarakat (Caitlin Ryan and Ian Rivers: 2003). Bertambahnya sorotan media kepada kelompok seksual minoritas, justru secara bersamaan menambah kebutuhan orang-orang yang berasal dari kelompok seksual minoritas akan dukungan, penerapan kebijakan yang “layak”, bahkan termasuk kebutuhan terhadap sekuritas/rasa aman mereka. Sayangnya, banyak kisah tragis yang dialami oleh golongan seksual minoritas. Dalam hal ini, kami secara khusus memfokuskan diri pada topik kekerasan yang dialami oleh kelompok Lesbian. Pada Maret 2009 lalu misalnya, di Afrika Selatan, Eudy Simelane, seorang pesepakbola perempuan ditem

10 Lokasi Wisata Berbiaya Dibawah Rp500 Ribu

Image
Gerai Thailand Tourism Board di ajang Astindo Fair 2013. (sumber: Suara Pembaruan) Seringkali terjadi, perjalanan wisata selalu menghabiskan banyak dana sekaligus menguras isi tabungan. Padahal, dengan memilih destinasi wisata yang tepat, perjalanan liburan dapat dilakukan dengan biaya yang sangat murah tanpa harus mengorbankan unsur kenyamanan. Karenanya, Matt Kepnes, penulis buku  How to Travel the World on US$50 a Day,  membagikan tips perjalanan ke sejumlah negara favorit wisatawan yang tidak bakal menghabiskan dana tabungan Anda. Thailand Meskipun negara ini termasuk tujuan populer bagi kalangan wisatawan, Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang di Thailand. Menurut Kepnes, masih banyak akomodasi yang sangat murah dan bisa menikmati makanan lokal dengan biaya satu atau dua dolar. Kamboja Meskipun berlokasi di kawasan yang sama dengan Thailand, negara ini bahkan memiliki biaya penginapan dan makanan yang jauh lebih murah. India Saking besarnya nega

Mabuk Ciu, WS Rampas Motor Ahmad

Belum lagi dewasa, WS alias TM (17), tergolong brutal dalam melakukan aksi kejahatan. Warga Jalan Tawang Ngaglik Lor, Tawangmas, yang baru lulus SMA itu tega membacok Ahmad Rofiq (28), korbannya dalam kasus perampasan motor. Rofiq, warga Tawang Rajekwesi, Tawangmas, dibegal di dekat rumah makan Kampung Laut, Tawangsari, 18 Mei lalu pukul 21.30. Dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Senin (27/5/2013), diketahui WS tak sendiri dalam menjalankan aksinya. Ia berkomplot dengan DS (24), warga Jalan Jonggring Saloka IV, Krobokan, AK (26) warga Wonolopo Mijen, Jalan Dworowati VI, Krobokan, AS (33), warga Dworowati VI Krobokan, dan MI alias Uk (17) warga Tugurejo. "Kami menggunakan dua sepeda motor berboncengan mencari sasaran. Di dekat RM Kampung Laut saya lihat korban melintas sendiri. Saat itulah kami bergerak," kata WS sambil tertunduk. Setelah mendekat, ia menendang korban yang mengendarai Kawasaki Ninja biru bernomor B 4221 RO keluaran 2002. Ketika Rofiq jatuh,

Awan Hitam di Bumi Pertiwi

Malang nian nasib Indonesia. Negeri yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) malah subur dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kejahatan ini tampaknya sudah begitu mengakar dan terus tumbuh subur. Hilang satu tumbuh seribu. Mulai dari penjahat jalanan, penjahat birokrasi sampai penjahat wanita. Deretan kasus secara bertubi-tubi membuat publik heboh bercampur panik akan kemana nasib negeri ini? Namun para petinggi negeri seperti tak berdaya menanganinya. Bukti rillnya, kriminalitas meningkat, korupsi merajalela, jurang kemiskinan semakin tinggi. Bicara kriminalitas, bukan hanya dari kalangan rakyat sipil. Sesama aparat negara (TNI-Polri) bisa saling tak akur. Bentrok antar keduanya bukan hanya sekali atau dua kali, melainkan kerap kali terjadi. Belum lagi bicara kriminalitas ulah preman, dari individu sampai kejahatan terorganisir (organized crime) seperti kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang (drug crime). Ada lagi kejahatan organisasi jalanan (gangster). Bela