Posts

Showing posts from November, 2015

Memutus Mata Rantai Pungli, Semua Dilayani dengan IT

Banyak notaris mengeluhkan betapa lama proses pengurusan sertifikat fidusia di Direktorat Jenderal Adminitrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan HAM. Bisa memakan waktu sampai enam bulan. Bisa saja dalam waktu singkat selesai, namun mesti menyelipkan sejumlah dana di berkas permohonan. Belum lagi persoalan calo yang menawarkan jasa percepatan pengurusan. Pendek kata serba sulit dan kadang berbelit. Tak hanya dalam urusan sertifikat fidusia. Keluhan yang sama muncul ketika warga masyarakat mengurus akte perseroan terbatas (PT) dan akta yayasan. Yang seharus bisa selesai dalam satu hari, ternyata pemohon harus menunggu dalam hitungan pekan, bahkan bulan. Kunci pembenahannya adalah bagaimana meminimalisasi tatap muka pemohon dan aparatur yang mengurus. Dan, menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) DR. Freddy Harris SH, MH, LLM, hal itu dapat diatasi dengan penerapan online dalam proses permohonan dan sertifikasi fidusia, akta perseroan terbatas

Sikat Gigi Bekas Buat Deteksi Banjir

Tak semua barang bekas benar-benar tidak bisa dipakai lagi. Sikat gigi bekas yang banyak teronggok di bak sampah hotel pun jadi bermanfaat di tangan mereka yang kreatif dan inovatif . =========== Musim hujan telah tiba. Warga, terutama yang tinggal di bantaran kali, harus ekstra waspada menghadapi banjir yang kerap datang tanpa permisi. Memang, banjir bakal datang tatakala permukaan air sungai menunjukkan gelagat naik. Kadang kenaikan muka air itu tidak sedikit demi sekidit. Salah antisipasi sedikit saja, harta benda bisa hanyut dibawa air bah. Guna membantu warga agar mewaspadai banjir yang akan rajin menyambangi warga bantaran kali, siswa SMKN 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengembangkan sebuah kreasi-inovasi. Mereka membuat alat pendeteksi banjir dari limbah atau sampah, antara lain sikat gigi bekas, aluminium foil, styrofoam, dan botol kemasan air. "Di tempat kami ini kan sering terjadi banjir. Datangnya tiba-tiba sehingga warga tidak sempat

Anti-kanker dari Daun Sirsak

Sirsak merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah tropis. Rasanya yang manis-asam membuat banyak orang suka. Sirsak memiliki banyak manfaat bagi manusia. Buah sirsak dipercaya mampu mencegah dan mengobati penyakit sariawan. Kayunya dapat dimanfaatkan buat kayu bakar atau bahan kerajinan tangan. Dan daunnya dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. ==================== Barangkali masih banyak di antara kita yang belum mengetahui manfaat tumbuhan sirsak. Ternyata hampir semua bagian tumbuhan sirsak memberi manfaat bagi umat manusia. Kali ini kita mencoba melihat manfaat dan khasiat tumbuhan sirsak dari daunnya. Khasiat daun sirsak yang pertama adalah mencegah dan mengobati kanker. Berdasarkan penelitian, daun sirsak mengandung zat proaktif yang mampu membunuh sel kanker. Zat proaktif di dalam daun sirsak juga mampu melihat sel mana yang harus dibunuh dan sel mana yang harus tetap hidup. Sebab itulah, daun sirsak ini dipercaya memiliki keampuhan hingga 100 kali lipat

Sehat dengan Esktrak Kulit Manggis

Di tengah kemajuan dunia kedokteran dan obat-obatan, keberadaan berbagai obat herbal tidaklah tergerus obat kimiawi. Herbal justru banyak digemari. Manggis merupakan salah bahan obat herbal yang cukup popular . ============= Hampir semua orang mengenal buah manggis. Buah yang sangat umum dinikmati di negara iklim tropis seperti Indonesia. Buah yang memang berasal dari Asia ini sekarang gencar diburu orang karena sejuta manfaatnya, terutama yang terletak pada kulit buah yang seringkali diabaikan orang. Kulit buah manggis memang sangat berkhasiat untuk memperbaiki kualitas kesehatan manusia dan baik dikonsumsi oleh berbagai kalangan umur. Manfaat kulit manggis ini memang baru-baru ini diketahui sehingga selaras dengan gencarnya sebagian pengusaha memanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan dari buah yang cukup murah ini. Kulit buah manggis dikenal sebagai ratunya kulit buah lantaran manfaatnya yang begitu banyak. Di balik rasa pahit, anyir dan berwarna merah ini ter

Pemda pun Aksi Ambil Untung

Tidak hanya partai politik yang melirik Dana Desa. Oknum pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten dan oknum kepala desa juga banyak yang tergiur . ============= Penyaluran Dana Desa banyak yang tidak tepat sasaran. Ada oknum kepala desa yang menggunakannya untuk sumbangan hajatan dan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Sementara oknum pemerintah kabupaten memakai jurus menahan simpanan di bank agar didapat bunga yang lumayan atau tidak transparan berapa sesungguhnya yang berhak diterima satu desa. Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) menemukan masih banyak pemerintah kabupaten yang belum menjalankan amanat Undang-Undang Desa untuk mengalirkan setidaknya 80 persen Dana Desa pada pencairan tahap kedua, Agustus 2015 lalu. Lembaga kajian tersebut bahkan menemukan fakta bahwa pada awal Oktober, masih ada desa yang hanya menerima 60 persen dari Dana Desa terutama di kawasan timur Indonesia. Sepertinya sengaja diulur-ulur agar bisa mengambil untung dari pros

PKB Tersandung Dana Desa

Intro: Pemilihan Umum (Pemilu) masih sekitar empat tahun lagi. Namun sepertinya ada yang ingin buru-buru mengisi pundi-pundi buat biaya bertarung di Pemilu 2019 . ============= Awal pekan lalu publik dikejutkan dengan dokumen mirip kontrak kerja antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pendamping Dana Desa di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Dokumen mirip kontrak yang beredar tersebut mengikat dua hal, yaitu kewajiban pendamping dana desa menjadi kader partai dan keharusan memberikan 10 persen gaji untuk setoran kepada partai. Koordinator Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Apung Widadi menyayangkan jika dokumen tersebut memang benar dibuat oleh pendamping Dana Desa dengan PKB. Ada tiga hal yang disorot Apung atas dokumen tersebut. “Pertama, potensi penyalahgunaan wewenang oleh oknum partai. Kedua, potensi penyelewengan APBN dari gaji dana pendamping. Ketiga, potensi menguntungkan partai dari dana desa,” jelas Apung. Dalam “Surat Pernyata

Gula-gula Itu Bernama Dana Desa

  Anggaran Dana Desa sebesar Rp20 triliun bagai gula-gula bagi partai politik. Ada dua kementerian yang sedari awal terkesan berebut mengelola Dana Desa tersebut, yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) dan Kementerian Dalam Negeri. Masing-masing kementerian punya alasan untuk mengambil kewenangan mengelola dana yang sangat menggiurkan itu. Kementerian DPDTT yang dipimpin politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar beralasan urusan desa berada di bawah kewenangan kementeriannya. Sedangkan di dalam Kemendagri juga ada Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa. Kemendagri dipimpin politikus senior PDIP, Tjahjo Kumolo. Kabar terakhir, oknum PKB di daerah sudah ada yang “merancang” mengisi pundit-pundi partai dengan membuat surat kontrak pendamping desa untuk mengelola Dana Desa. Tak tanggung-tanggung, dalam kontrak itu si pendamping mesti masuk PKB dan menyisihkan sebagian upah pendampingan buat kepentingan partai. Dana Desa sung