Posts

Showing posts from March, 2015

Banyak Putusan Kasus Korupsi di MA Tanpa Pertimbangan Jelas

Image
Bila putusan di tingkat Pengadilan Negeri (PN) dan Pengadilan Tinggi (PT) bunyinya sama, maka Hakim Agung tinggal menguatkan saja tanpa mengkajinya lagi lebih dalam. Kualitas putusan MA dinilai merosot drastis. Foto: Sgp Hakim yang bertugas di Mahkamah Agung (MA) saat ini mengalami kemunduran dibanding hakim-hakim agung yang lalu. Dahulu, para hakim agung membuat putusan tak sembarangan. Putusan dibuat lengkap dengan pertimbangan hukum yang jelas sehingga dapat menjadi acuan para hakim agung yang lain atau hakim di tingkat bawah. Sayangnya, saat ini keadaan seperti itu sulit terlihat. Hakim agung di MA sekarang dinilai malas membuat pertimbangan hukum yang jelas, sehingga sulit ditemukan putusan yang berkualitas untuk dijadikan yurisprudensi atau putusan yang menjadi acuan bagi hakim-hakim yang lain. Hal ini diungkapkan oleh Jamin Ginting, Dosen Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. Jamin tak asal omong. Ia baru saja menelurkan

Analisis Yuridis Penerapan Kode Etik Profesi Kepolisian Sebagai Bentuk Akuntabilitas Kinerja Polri Di Wilayah Hukum Polda Jawa Tengah

Image
  ABSTRAK Seorang anggota Polri berpotensi melakukan berbagai tindakan penyimpangan disebabkan kewenangan yang dimilikinya sangat besar. Dalam melaksanakan fungsi dan perannya ada saja berbagai bentuk tindakan/sikap/tingkah laku yang melanggar Kode Etik Profesi Polri itu sendiri. Guna menyeimbangkan kewenangan-kewenangan tersebut maka sangat penting bagi Polri untuk bertanggunggugat kepada hukum, negara dan warganya (publik). Pertanggunggugatan sendiri sangat erat kaitannya dengan akuntabilitas. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah penerapan Kode Etik Profesi Polri sebagai bentuk akuntabilitas kinerja Polri di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Kode Etik Profesi Polri dan solusi mengatasinya. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif. Dari segi tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian  deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Adapun metode

Analisis hubungan motivasi, disiplin dan kinerja polisi kehutanan di dinas kehutanan kabupaten ketapang provinsi kalimantan barat

Image
Radsyi, Fitriyandi (2008) Analisis hubungan motivasi, disiplin dan kinerja polisi kehutanan di dinas kehutanan kabupaten ketapang provinsi kalimantan barat. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor. PDF R36-01-Fitriyandi-Cover.pdf - Published Version Download (342kB) PDF R36-02-Fitriyandi-Abstract.pdf - Published Version Download (313kB) PDF R36-03-Fitriyandi-Ringaksaneksekutif.pdf - Published Version Download (327kB)

Fenomena Begal; Apakah Media Menjadi Salah Satu Pencetusnya?

Image
http://www.sumbernews.com Sebuah pesan yang masuk ke grup Line berhasil membuat saya bergidik sekaligus kesal. Pesan itu berisi foto berikut berita – yang entah itu hoax atau tidak – mengenai korban pembegalan yang baru saja terjadi di Bandung Trade Center (BTC). Ada dua pertanyaan besar di kepala saya: Pertama, kenapa masih saja ada oknum yang semakin memperkeruh suasana dengan menyebarkan berita begitu? Mau bikin orang takut dan panik? Kedua, ada apa dengan para pelaku begal? Kok, rasanya makin diekspos malah makin ingin eksis? Pembegalan berasal dari kata be-gal yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti proses, cara, perbuatan merampas di jalan. Sedangkan menurut England and West of Theft Act, seseorang dinyatakan melakukan pembegalan ketika ia melakukan pencurian atau perampasan dengan paksaan, demi membuat korban tersebut takut. Dan tahukan Anda, rupanya menurut kajian Louise E. Porter me