Analisis hubungan motivasi, disiplin dan kinerja polisi kehutanan di dinas kehutanan kabupaten ketapang provinsi kalimantan barat
Radsyi, Fitriyandi
(2008)
Analisis hubungan motivasi, disiplin dan kinerja polisi kehutanan di
dinas kehutanan kabupaten ketapang provinsi kalimantan barat.
Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.
PDF
R36-01-Fitriyandi-Cover.pdf - Published Version Download (342kB) |
|
PDF
R36-02-Fitriyandi-Abstract.pdf - Published Version Download (313kB) |
|
PDF
R36-03-Fitriyandi-Ringaksaneksekutif.pdf - Published Version Download (327kB) |
|
PDF
R36-04-Fitriyandi-Daftarisi.pdf - Published Version Download (321kB) |
|
PDF
R36-05-Fitriyandi-pendahuluan.pdf - Published Version Download (400kB) |
Official URL: http://elibrary.mb.ipb.ac.id
Abstract
Berkaitan
dengan pembangunan kehutanan menjadi tuntutan aparatur kehutanan
memberikan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kinerja
organisasi kehutanan, sehingga diperlukan sumber daya manusia yang
mempunyai kualitas dan mutu kerja yang lebih baik lagi. Untuk itu
diperlukan aparatur yang mempunyai kesadaran dan komitmen tinggi agar
pengelolaan sumberdaya alam kehutanan dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik demi kepentingan negara maupun masyarakat. Satuan polisi kehutanan
adalah aparatur Dinas Kehutanan terdepan dan ujung tombak yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengamanan dan perlindungan
hutan khususnya wilayah hutan yang berada di Kabupaten Ketapang.
Kinerja Polisi Kehutanan harus ditingkatkan agar pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya sebagai aparatur pelayan masyarakat lebih maksimal.
Untuk mencapai kinerja yang tinggi maka diperlukan motivasi dan disiplin
kerja yang tinggi pula dalam melakukan pekerjaan, dimana terdapat suatu
hubungan erat antara motivasi dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai
dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu organisasi harus
mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi,
disiplin dan kinerja pegawai dalam bekerja serta menjadi pertimbangan
pimpinan dalam pengambilan kebijaksanaan agar kinerja pegawai dapat
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengidentifikasi
faktor-faktor motivasi dan disiplin apa saja yang menyebabkan
kinerja Polisi Kehutanan menurun, (2) menganalisis hubungan dan
pengaruh antara motivasi dan disiplin terhadap kinerja Polisi Kehutanan
di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang, (3) merumuskan upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan motivasi, disiplin dan kinerja Polisi
Kehutanan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang.
Penelitian dilakukan di Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang Provinsi
Kalimantan Barat, pada bulan Desember 2007 s/d Januari 2008. Responden
dibatasi pada pegawai Polisi Kehutanan yang berstatus PNS dan bertugas
di Kabupaten Ketapang. Teknik pengambilan contoh menggunakan sensus
(survei terhadap seluruh populasi yang diinginkan). Pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, penyebaran kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diukur dengan Skala Likert, wawancara dan
studi kepustakaan. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows
(Statistical Product and Service Solution) untuk menguji validitas dan
reliabilitas kuesioner, rentang skala, dan program minitab untuk
Analisis Regresi Linier. Pengujian tersebut untuk mengkaji persepsi
pegawai terhadap variabel faktor motivasi kerja, disiplin kerja dan
kinerja serta hubungan diantara variabel-variabel tersebut, dimana
hasilnya akan dipergunakan untuk pembahasan dan implikasi manajerial
bagi Dinas Kehutanan Kab.Ketapang Prov.Kalbar.
Faktor motivasi yang dianalisis berasal dari teori Dua Faktor Herzberg
yang terdiri dari 6 (enam) variabel faktor motivator yaitu keberhasilan
tugas, pengakuan/penghargaan, pekerjaan itu sendiri, mengikuti diklat,
karir dan pengembangan/kemajuan dan 6 (enam) variabel faktor hygiene
yaitu kebijakan administrasi, supervisi, hubungan bawahan dengan
atasan, hubungan sesama rekan kerja, suasana kerja dan
kompensasi/penghasilan. Variabel disiplin kerja yaitu sosialisasi
peraturan, ketaatan bekerja, ketaatan prosedur izin/cuti, keadilan
sanksi pelanggaran, memulai dan mengakhiri jam kerja. Motivasi kerja dan
disiplin kerja dianalisis berdasarkan persepsi responden terhadap
pertanyaan kemampuannya untuk bekerja dengan baik, dan untuk kinerja
pegawai dianalisis menggunakan variabel kesetiaan, prestasi kerja,
tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa/inisiatif,
pengetahuan pekerjaan, dan pemanfaatan waktu.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat persepsi yang tinggi dari
responden terhadap faktor motivasi, disiplin dan kinerja dengan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, hal ini berarti bahwa responden
menginginkan faktor motivasi, disiplin dan kinerja di Dishut
Kab.Ketapang harus terpenuhi dengan baik dimana pegawainya termotivasi
dan berdisiplin sehingga kinerjanya meningkat. Berdasarkan hasil
analisis Rentang Kriteria faktor motivator yang memiliki pengaruh
dominan terhadap kinerja dan berada pada rentang kriteria tertinggi pada
pengakuan/penghargaan, sedangkan faktor hygiene yaitu pada kompensasi
dan penghasilan. Untuk faktor disiplin kerja yang memiliki pengaruh
dominan terhadap kinerja dengan rentang kriteria tertinggi pada keadilan
memberikan sanksi, ketaatan bekerja dan prosedur ijin. Dan faktor
kinerja yang memiliki rentang kriteria tertinggi terdapat pada
tanggungjawab dan kesetiaan.
Hasil analisis regresi menunjukkan motivasi kerja mempunyai hubungan dan
signifkansi terhadap kinerja Polisi Kehutanan. Di mana semakin kuat
hubungan dan signifikansi motivasi terhadap kinerja maka semakin besar
pula kecenderungan terjadinya peningkatan kinerja. Begitu pula terhadap
disiplin mempunyai hubungan dan signifikansi terhadap kinerja Polisi
Kehutanan. Di mana semakin kuat hubungan dan signifikansi disiplin
terhadap kinerja maka semakin besar pula kecenderungan terjadinya
peningkatan kinerja. Keadaan ini dapat diartikan bahwa, jika
faktor-faktor yang berhubungan dan signifikan dengan motivasi kerja dan
disiplin kerja ditingkatkan, maka motivasi kerja dan disiplin kerja
pegawai cenderung meningkat. Adanya peningkatan motivasi kerja dan
disiplin kerja, maka kinerja pegawai cenderung meningkat sangat kuat.
Faktor-faktor motivasi dan disiplin yang mempunyai hubungan dan
signifikan dengan kinerja tersebut, perlu diupayakan pencapaiannya dan
diperhatikan ketersediaannya oleh pihak manajemen, agar motivasi,
disiplin dan kinerja pegawai dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Berdasarkan hasil analisis rentang kriteria dan regresi linier maka
yang menjadi prioritas dalam rangka peningkatan motivasi, disiplin dan
kinerja Polisi Kehutanan Dishut Kab. Ketapang adalah melakukan perbaikan
dan pemeliharaan terhadap motivasi dan disiplin kerjanya agar
kinerjanya meningkat. Upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki dan
memelihara faktor motivator, disiplin kerja dan kinerja dilakukan
dengan cara memperbaiki kondisi pekerjaan yang ada pada saat ini agar
menimbulkan kepuasan kerja pegawai serta berusaha mengurangi
ketidakpuasan pegawai/mengeliminir faktor hygiene.
Upaya peningkatan motivasi kerja diprioritaskan pada pengakuan
/ penghargaan dan kompensasi/penghasilan melalui: (a)
memberikan penghargaan atas keberhasilan kerja pegawai, (b) memberikan
pujian langsung kepada bawahan, (c) pembagian insentif/bonus dengan
pertimbangan keadilan dan kelayakan, (d) mempermudah kenaikan
gaji pegawai, (e) memfasilitasi pemberian asuransi jiwa, (f)
memberikan tanggung jawab, perhatian, kesempatan dan penghargaan luas
bagi pegawai beprestasi dan menciptakan lingkungan pekerjaan yang
sehat.
Upaya peningkatan disiplin kerja diprioritaskan pada keadilan
memberikan sanksi, ketaatan bekerja dan prosedur ijin melalui: (a)
penegakan sanksi disiplin dilakukan dengan arif dan bijaksana, (b)
penegasan penggunaan pakaian seragam dinas harian, (c) memfasilitasi
ketersediaan pakaian seragam dinas, (d)
menumbuhkan kedisiplinan pegawai bekerja mengikuti aturan yang
ditetapkan, (e) pegawai melaporkan keberadaannya jika tidak masuk
kantor, (f) ijin kerja pegawai dimanfaatkan dengan baik dan tidak
memperpanjang waktu ijin, (g) penegasan dinas atas
pegawai yang melaksanakan cuti tahunan menyerahkan tugas dan
wewenangnya.
Upaya peningkatan kinerja diprioritaskan pada tanggung jawab dan
kesetiaan melalui cara: (a) menumbuhkan prilaku pegawai untuk rela dan
ikhlas mengorbankan waktu pribadi, (b) menumbuhkan prilaku pegawai
untuk merasa bangga dan puas atas keberhasilan pekerjaan, (c)
menumbuhkan motivasi pegawai untuk berhasil dan sukses dalam tugas, (d)
pemberdayaan pegawai secara optimal agar mampu mengimplementasikan
pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang dimilikinya.
Kondisi motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja Polisi Kehutanan di
Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang yang menurun harus tetap terus
diperbaiki oleh dinas dengan cara meningkatkan penerapan dan pencapaian
faktor motivator, disiplin kerja dan kinerja sehingga akan diperoleh
kepuasan kerja pegawai yang tinggi serta berusaha menjaga dan
mempertahankan faktor pemeliharaan/faktor hygiene agar tidak menimbulkan
ketidakpuasan dalam bekerja. Perlu penelitian lebih lanjut dengan objek
penelitian Polisi Kehutanan dengan responden lingkup propinsi
Kalimantan Barat mengenai strategi meningkatkan motivasi kerja,
disiplin kerja dan kinerja agar diperoleh hasil yang komprehensif
sebagai upaya konkrit dan lengkap untuk memperbaiki dan meningkatkan
motivasi kerja, disiplin kerja dan kinerja Polisi Kehutanan khususnya
dalam rangka menjaga keutuhan dan kelestarian hutan di wilayah Propinsi
Kalimantan Barat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | relationship, motivation, discipline, performance, forest ranger. Hubungan, Pengaruh, Motivasi, Disiplin, Kinerja, Polisi Kehutanan, Dinas Kehutanan, Kabupaten Ketapang, Skala Likert, Regresi Linier. |
Subjects: | Manajemen Sumber Daya Manusia |
Depositing User: | Iyan Mulyana |
Date Deposited: | 28 Nov 2014 00:49 |
Last Modified: | 28 Nov 2014 00:49 |
URI: | http://repository.mb.ipb.ac.id/id/eprint/2087 |
Comments
Post a Comment