Mabuk Ciu, WS Rampas Motor Ahmad

Belum lagi dewasa, WS alias TM (17), tergolong brutal dalam melakukan aksi kejahatan. Warga Jalan Tawang Ngaglik Lor, Tawangmas, yang baru lulus SMA itu tega membacok Ahmad Rofiq (28), korbannya dalam kasus perampasan motor.
Rofiq, warga Tawang Rajekwesi, Tawangmas, dibegal di dekat rumah makan Kampung Laut, Tawangsari, 18 Mei lalu pukul 21.30. Dalam gelar perkara di Mapolrestabes Semarang, Senin (27/5/2013), diketahui WS tak sendiri dalam menjalankan aksinya.
Ia berkomplot dengan DS (24), warga Jalan Jonggring Saloka IV, Krobokan, AK (26) warga Wonolopo Mijen, Jalan Dworowati VI, Krobokan, AS (33), warga Dworowati VI Krobokan, dan MI alias Uk (17) warga Tugurejo.
"Kami menggunakan dua sepeda motor berboncengan mencari sasaran. Di dekat RM Kampung Laut saya lihat korban melintas sendiri. Saat itulah kami bergerak," kata WS sambil tertunduk.
Setelah mendekat, ia menendang korban yang mengendarai Kawasaki Ninja biru bernomor B 4221 RO keluaran 2002. Ketika Rofiq jatuh, WS mengayunkan parang ke tangan korban. Mendapat serangan tak terduga, korban tak mampu menghindar. Ia memilih pasrah saat gerombolan WS membawa motornya kabur.
"Saya mabuk ciu waktu itu. Setelah minum saya menjadi nekat," tutur WS,
Sehari-hari WS bekerja sebagai penjual makanan burung. Ia mengaku baru kali pertama melakukan kejahatan jalanan tersebut. Dalam kondisi terluka, korban segera melaporkan peristiwa nahas itu kepada polisi. Aparat yang sigap segera merespons laporan tersebut.
Malam itu juga, WS dkk ditangkap [petugas Polsek Semarang Barat. Dari tangan lima sekawan tersebut, polisi menyita 1 unit Kawasaki Ninja milik korban, 1 motor Suzuki Smash H 2182 ZY, sebilah parang, dan sebilah celurit.
Kapolsek Semarang Barat Kompol Yani Permana menyatakan respons cepat itu karena korban segera melapor ke kepolisian. Pihaknya pun langsung mengejar. "Begitu dapat laporan langsung kami kembangkan. Setelah kami kejar, malam itu juga tertangkap," tutur Yani.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Elan Subilan, menyatakan aksi kejahatan jalanan mendapat perhatian serius aparat kepolisian. "Empat pelaku adalah pemula, satu lagi residivis. Saya imbau pada masyarakat jika ada aksi kejahatan segera melapor sehingga segera kami tindaklanjuti," ujar Elan.


Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian