Terkuak, Modus Penyelundupan Narkoba Berubah sejak 2015

Terkuak, Modus Penyelundupan Narkoba Berubah sejak 2015  
Ilustrasi narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
 Direktur Jenderal Bea-Cukai Heru Pambudi mengatakan ada perubahan pola penyelundupan narkoba sejak 2015. Sementara sebelumnya penyelundupan marak dilakukan melalui udara, kini narkoba masuk ke Indonesia lewat jalur laut. "Sekarang lebih banyak dilakukan di pelabuhan, baik yang utama maupun tradisional," katanya di Tanjung Priok, Selasa, 2 Februari 2016.

Penyelundup diyakini memilih jalur laut karena makin ketatnya pengawasan di sejumlah bandara. Selain itu, lewat laut, mereka bisa mengirim narkoba dalam jumlah besar.

Heru mengatakan, pada 2014, Bea-Cukai menggagalkan 28 upaya penyelundupan. Angka tersebut naik dua kali lipat pada 2015, yang mencapai 59 kali. Berbeda dengan jalur udara, yang menurun dari 93 menjadi 48 tegahan.

Jumlah berat narkoba yang disita lewat jalur laut juga meningkat drastis. Pada 2014, Bea-Cukai menyita sebanyak 316 kilogram, sedangkan pada 2015 naik menjadi 694 kilogram.

Narkoba yang masuk ke Indonesia umumnya berasal dari Cina dan Hong Kong. Untuk memerangi jaringan narkoba internasional ini, kata Heru, pihaknya dan BNN sudah melakukan kerja sama dengan beberapa negara, seperti Malaysia dan Australia. "Kami rutin bertukar informasi dan jalin komunikasi," ujarnya.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai siang tadi menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 16,81 kilogram, yang disembunyikan di gulungan kain dan mesin pemanas air. Tiga warga negara Indonesia ditangkap dan seorang warga negara Nigeria diketahui sebagai dalang yang mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara di Bekasi. (TEMPO.CO)

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian