Buronan Asal India Tertangkap di Bali

Dinyatakan Hilang di Mumbai 1995, tertangkap di Bali
Share
AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA
BURONAN - Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan menunjukkan foto buronan asal India, Rajendra Sadashiv Nikalje menggunakan laptop di Denpasar, Bali, Selasa (27/10). Buronan ini menghilang dari Mumbai sejak 1995 dan sudah melakukan serangkaian pembunuhan serta kekerasan.
Denpasar – Seorang buronan yang sangat dicari di India, akhirnya tertangkap di Denpasar, Bali, Selasa (27/10). Rajendra Nikalje yang dikenal bernama Chhota Rajan, adalah pimpinan dari sindikat kriminal yang kerap melakukan pembunuhan dengan kekerasan di India. Dia sudah dicari kepolisian India sejak dinyatakan menghilang pada 1995 di Mumbai. Namanya masuk daftar Interpol sejak itu.               

Pihak kepolisian India dan Interpol sudah mencium perjalanan Nikalje dari Sydney, Australia menuju Bali pada Minggu (25/10). Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Heri Wiyanto, mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan kepolisian terkait untuk penangkapan Nikelje di Denpasar, Bali.

“Kami mengetahui bahwa orang tersebut adalah tersangka dengan 15 sampai 20 kasus pembunuhan di India. Kami sudah mendapat info tersebut dari kepolisian Canberra. Untuk itu kami bersiap untuk mengawasinya setibanya di Bali,” ujar Heri.
               

Pihak kepolisian Australia, India dan Indonesia sudah sepakat untuk membawa Nikalje secepatnya kembali ke India. Dari pemeriksaan, Nikalje sudah tinggal dan hidup di Australia selama beberapa tahun. Kedatangannya ke Bali adalah untuk liburan.

Nikalje selalu menggunakan paspor palsu dalam aksi menghindari pemeriksaan pihak berwajib. Saat ditangkap di Denpasar, Nikalje menggunakan paspor bernama Mohan Kumar. Selain itu, Nikalje senantiasa menggunakan nama yang berbeda dalam penyamarannya.
               

“Kami sudah mendeteksi keberadaannya selama ini. Kepolisian Indonesia dan Australia sudah kami mintai kerjasama sejak lama. Kami sudah meminta agar pihak terkait segera memulangkan yang bersangkutan,” kata Sinha. Dia menambahkan, pihak pengadilan akan segera membuat penuntutan atas kasus yang sudah dilakukan Nikalje selama ini.

Dari catatan yang ada, Nikalje sangat kenal dekat dan masuk jaringan burunan kriminal India lainnya, Dawood Ibrahim. Saat ini, Ibrahim tinggal di Pakistan sejak dituduh sebagai otak pelaku pemboman Mumbai 1993. Insiden itu menyebabkan 250 orang tewas dan 700 lainnya luka-luka.
               

Pada 1970, Nikalje mengawali kiprahnya di dunia kriminal sebagai penjual tiket ilegal bioskop. Entah karena kegigihan dan talenta kriminal yang dimiliki, Nikalje melesat sebagai salah satu penjahat kelas kakap di India dalam tempo 20 tahun saja. Kendati dinyatakan menghilang dari India, pada tahun 2011 lalu, dia dituduh sebagai otak aksi saling tembak-menembak dengan seorang jurnalis di Mumbai.

Kabar lain menyebutkan, Nikalje dan Ibrahim akhirnya pecah kongsi. Keduanya saling rebut lahan kekuasaan di dunia hiburan serta jasa pengawalan ilegal.
Pemerintah India sempat melakukan lobi diplomasi dengan pihak Pakistan untuk memulangkan Ibrahim. Namun demikian, Pakistan membantah kabar kalau Ibrahim tinggal disana. Pihak kepolisian Australia sudah melacak keberadaan Nikalje selama beberapa bulan sebelum tertangkap di Bali.  

Sumber : AFP

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian