Alasan Pasangan Berselingkuh Berdasarkan Penelitian
Survei terbaru dari Match.com
mengungkap, 36 persen orang dewasa menikah di Inggris mengaku
berselingkuh. (CNN Indonesia internet/ Takmeomeo/Pixabay))
Semakin berkuasa seseorang dalam pekerjaan, semakin besar kemungkinan dia untuk tidak setia kepada pasangannya, menurut penelitian dalam jurnal Sex Research.
Penelitian yang dipimpin oleh psikolog Sosial Joris Lammers menguji apakah kekuasaan dikaitkan dengan peningkatan perselingkuhan. Tim penelitian mengumpulkan data dari 610 laki-laki dan perempuan heteroseksual di Belanda pada website gaya hidup populer Men's Health dan Marie Claire.
Ditemukan, 9 persen orang yang bekerja di manajemen lebih rendah dilaporkan tidak setia. Lalu, 24 persen orang yang bekerja di manajemen menengah mengatakan terlibat dalam perselingkuhan. Dan, sekitar 37 persen orang yang memiliki posisi di manajemen puncak menyelingkuhi pasangan mereka.
Para peneliti mengatakan, skandal laki-laki berkuasa yang tidak setia lebih umum terbuka di masyarakat. Itu dikarenakan, laki-laki masih lebih mungkin memegang jabatan publik dan posisi kuat lain dibandingkan perempuan. Bukan karena perempuan dianggap kurang mungkin berselingkuh.
Studi tersebut menyimpulkan bahwa kekuasaan mengubah orang.
“Kekuasaan secara psikologis mampu melepas seseorang dari efek norma-norma sosial yang menghambat, serta meningkatkan kecenderungan mereka mengekspresikan bentuk seksualitas yang kontra-normatif,” kata Joris seperti dilansir laman Sex Science.
Sementara, survei terbaru dari Match.com mengungkap, 36 persen orang dewasa menikah di Inggris mengaku berselingkuh.
(CNN Indonesia)
Comments
Post a Comment