Punya Harta Rp 6 Miliar, Dosen Unair Pakai Sepatu hingga Jebol


Punya Harta Rp 6 Miliar, Dosen Unair Pakai Sepatu hingga Jebol
Salah satu peserta seleksi hakim agung adalah dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Lanny Ramli. Dalam wawancara terbuka yang digelar di Komisi Yudisial (KY), Lanny dikuliti dari keilmuan hingga sepatu yang jebol.

"Sebagai dosen, harta anda cukup banyak. Di sini tertulis sampai Rp 6 miliar. Bisa dijelaskan?" tanya panelis Azyumardi Azra di Gedung KY, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (25/5/2015).

"Sebetulnya saya tidak tahu caranya menghitung. Penghitungan itu perkiraan apabila saya menjual rumah-rumah saya kemudian perhiasan dan segala sesuatu yang saya miliki. Pada waktu itu tidak ada waktu yang cukup menaksir," jawab Lanny.

"Itu harga NJOP?" tanya Azyumardi lagi.

"Saya tulis tafsir sendiri setelah berunding dengan teman yang biasa menjual properti," jawab Lanny.

Namun hal ini masih mengundang pertanyaan panelis lainnya, Taufiqqurahman Syahuri. Sebab Lanny merupakan orangtua tunggal karena cerai hidup dengan dua anak yang ia asuh sendiri.

"Uang tunai, giro dan tabungan Rp 617 juta. Bagaimana cara mendapatkannya?" tanya Taufiq.
"Saya rajin menabung karena single parent. Baju kadang-kadang saya pakai sampai 15 tahun, sepatu sampai sobek. Baju dua minggu digilir-gilir, itu bisa. Tapi alhamdulillah, saya punya lebih dari 14 baju," kata Lanny yang juga mengajar di berbagai perguruan tinggi swasta di Surabaya ini.

"Kalau baju yang dipakai sekarang?" tanya Taufiq.

"Ini baju kenangan sewaktu saya jadi doktor 2010," jawab pengajar bidang konsentrasi hukum perburuhan itu.

Dalam daftar kekayaannya, Lanny memiliki sebuah rumah yang ia beli mencicil dan sudah lunas. Ia juga memiliki 2 unit apartemen yang disewakan. Dia juga memiliki sebuah kos-kosan 8 pintu di dekat pabrik Maspion dengan tarif Rp 200 ribu per kamar. Adapun rumah di Situbondo merupakan warisan dari mertua. Ia juga mempunyai sebidang tanah yang dibelikan suaminya atas nama anaknya.

"Ibu pelit ya," celetuk Taufiq mengomentari daftar kekayaan Lanny dibanding dengan gaya hidupnya yang sederhana. Lanny hanya tersenyum mendengar candaan itu. (http://news.detik.com/)

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian