Libur Akhir Tahun, Hari Kerja Maling Spesialis Rumah Kosong

Shutterstock Ilustrasi pencurian

 MASA liburan Natal dan Tahun Baru telah tiba. Kegembiraan menyelimuti keluarga. Sebab, selain beberapa hari bebas dari rutinitas kerja, ini kesempatan bersama keluarga berlibur ke luar kota.

Mengiringi semangat berkumpul dengan keluarga dan berlibur, komplotan penjahat rupanya turut ”gembira”. Biasanya, akhir tahun menjadi saat di mana para penjahat ini ”panen”. Sebab, mereka tahu akan ada banyak rumah yang ditinggal penghuninya. Ini artinya, semakin terbuka peluang bagi para maling untuk menjarah harta orang lain.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (22/12), memperingatkan keluarga yang hendak liburan agar selalu waspada karena pelaku kejahatan tidak pernah berhenti mencari kesempatan dan peluang beraksi. Rumah kosong, dalam arti rumah yang ditinggal pergi penghuninya selama beberapa waktu tanpa ada penjagaan, akan menjadi target empuk para pelaku kejahatan.

Bahkan, walaupun di rumah ada penjaga dan dilengkapi kamera pemantau (CCTV), bukan berarti pelaku kejahatan tidak dapat beraksi. Pencurian yang terjadi di sebuah rumah di Jalan Kartini VII C, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu pagi lalu, menjadi buktinya.

Pencurian terjadi di rumah yang tengah ditinggal mudik pemiliknya. Dua pencuri memasuki rumah kosong tersebut dan menggasak sejumlah barang korban.

Tjhin, pemilik rumah, mengetahui aksi para pelaku dari kamera pengintai yang dipasang di rumahnya. Gambar yang terpantau dari kamera ini bisa disaksikan lewat ponsel melalui jaringan internet. Jadi, saat sang pemilik tengah di luar kota pun kondisi rumahnya bisa terpantau setiap saat. Mengetahui ada dua orang yang tidak dikenal berada di dalam rumah, Tjhin langsung mengontak dua tetangganya. Kedua tetangga mendatangi rumah korban. Saat kepergok, pelaku langsung kabur.

”Yang diambil antara lain ponsel bekas dan barang-barang yang bisa diraih. Memang tidak banyak karena aksi ini keburu ketahuan,” kata Kepala Polsek Sawah Besar Komisaris Ronald Purba. Polisi masih menelusuri identitas para pelaku.

Ronald mengimbau agar pada masa libur seperti saat ini, pemilik rumah yang bepergian ke luar kota menitipkan rumah mereka ke tetangga yang dipercayai. ”Kalau menyalakan lampu di teras selama pemilik pergi, justru akan mengundang pencuri. Pencuri sudah tahu kalau lampu yang menyala 24 jam menandakan pemiliknya tidak ada,” ujar Ronald.

Dia memastikan akan mengaktifkan patroli dan menyebarkan imbauan bagi pemilik rumah sebelum meninggalkan rumah tanpa penghuni.

Berbagai cara

Saat beroperasi, para pencuri spesialis rumah kosong itu menggunakan sejumlah cara. Ada yang langsung mendatangi rumah atau ruko yang terlihat tutup, lalu mengetuk-ngetuk pintu atau pagar gerbangnya.

Jika setelah pintu diketuk ada yang keluar dari dalam rumah, pelaku berpura-pura menjadi tamu yang mencari tuan rumah. Jika tuan rumah ternyata ada, mereka pura-pura mencari alamat rumah seseorang, lalu berlalu seakan-akan salah alamat.

Jika tidak ada orang yang keluar dari dalam rumah, segera komplotan itu memarkirkan mobilnya di depan gerbang rumah untuk melindungi mereka saat merusak kunci pintu atau gembok pagar. Setelah pintu terbuka, mereka pun masuk dan salah seorang menunggu di luar mengawasi situasi sekitar.

Modus lainnya, komplotan pencuri yang sudah tahu bahwa di rumah itu hanya ada pembantu atau sopir, datang dengan menyamar. Mereka di antaranya berpura-pura sebagai petugas PLN, teknisi jaringan televisi kabel atau CCTV, petugas yang mengukur karpet, penanaman ulang rumput taman, penataan ulang taman, dan pengecekan kompor gas. Jika sasarannya ruko, pelaku sering mengaku kepada pembantu sebagai pengantar barang pesanan majikan.

Menurut Rikwanto, para pelaku bisa melakukan itu semua karena mereka spesialis maling rumah kosong. Kesimpulan ini diambil paling tidak berdasarkan pengakuan empat kelompok pencuri yang dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, September lalu. Kala itu, sebanyak 15 orang ditangkap.

Untuk itu, Rikwanto mengimbau warga agar ketika hendak meninggalkan rumah dalam waktu lama, ada yang tetap menjaga dan melapor kepada petugas keamanan perumahan.

Ada baiknya saling berbagi nomor telepon yang dapat dihubungi sewaktu-waktu dengan petugas keamanan di lingkungan tempat tinggal. Informasikan juga kepada para petugas bahwa selama berlibur tidak membuat janji bertemu atau menerima seseorang di rumah.

Selain itu, cara Tjhin patut ditiru. Di rumah sebaiknya dipasang CCTV online yang dapat dipantau setiap saat dari mana pun. (http://megapolitan.kompas.com)

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian