Raja Hipnotis dan Pemerkosa di Makassar Ditangkap


Raja Hipnotis dan Pemerkosa di Makassar Ditangkap (ilustrasi Okezone)
Raja Hipnotis dan Pemerkosa di Makassar Ditangkap
Para penumpang kapal laut diharap lebih waspada terhadap penawaran jasa angkutan mobil di Pelabuhan Makassar.
Baru baru ini, Polres Pelabuhan Makassar dibantu Polda Sulawesi Selatan berhasil menangkap sindikat perampok dan pemerkosa dengan modus menawarkan jasa angkutan menggunakan mobil kepada para penumpah kapal laut.
Polres Pelabuhan Makassar berhasil menangkap empat anggota sindikat tersebut yang berinisial R, F, W (pria) dan I (wanita).
Keempat pelaku ditangkap di tempat terpisah. Tersangka R yang merupakan buronan polisi berhasil dibekuk oleh Buser Polres Pelabuhan Makassar bersama dengan jajaran Polda Sulsel di Pelabuhan penyeberangan di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat saat ingin melarikan diri ke Kalimantan, pada Minggu 2 November 2014, kemarin.
Setelah dilakukan pengembangan tersangka F yang berhasil ditangkap di Jalan Gunung Bawakaraeng Kabupaten Jenneponto bersamaan dengan Pelaku W dan I yang ditangkap di Jalan Daeng Tata, Makassar.
Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Wishnu Buddhaya, membenarkan penangkapan para sindikat tersebut. Secara umum, korban mengaku dihipnotis, dirampok dan diperkosa sejak awal 2014.
"Dia buronan, pelaku berpindah-pindah dari tempat satu ke yang lain," kata Wishnu di ruang kerjanya Senin, (3/11/2014).
Sementara Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Alimuddin, mengatakan para tersangka diamankan setelah mendapatkan laporan dari salah satu korbannya.
Dia menambahkan, pelaku R diidentifikasi sebagai raja hypnotis yang beroperasi di Makassar dan sejumlah kebupaten lain di daerah ini. Saat ditangkap R, membawa air soft gun, perhiasan emas hasil rampokan, uang, dan sejumlah ponsel.
Selain aksi perampokan dengan menghipnotis korban. Pelaku R juga diketahui sebagai inisator dan pelaku pemerkosa sejumlah wanita penumpang di mobil angkutan umum di Makassar.
Baru baru ini, seorang wanita yang hendak ke Kabupaten Barru diperkosa, dirampok, dan diturunkan paksa di tengah jalan.
"Dari keterangan korban, tersangka R melacarkan aksinya di Barru, Enrekang, Maros, Gowa dan terutama Makassar di wilayah kami," kata Alimuddin.
Saat beraksi, lanjut Alimuddin, modus operandi yang ditawarkan pelaku adalah menawarkan jasa angkutan mobil secara berkelompok. Ada yang berperan sebagai sopir, penumpang, pencari sasaran dan ada yang melakukan eksekusi.
"Ke empat yang sudah mengatur strategi untuk mengelabui para korban, ketika sudah ada korban yang naik di mobil mereka, targetnya hanya dua orang. Barulah mereka jalan dan untuk mengurangi kecurigaan korban, pelaku lain menyamar sebagai penumpang," tutupnya.(http://news.okezone.com/)

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian

Kisah Seorang Preman Kupang (1)