Indonesia Butuh Detektif Internasional untuk Kejahatan Kerah Putih


merdeka.com
merdeka.com
Ilustrasi detektif. ©istimewa
Di Indonesia banyak terungkap kasus kejahatan kerah putih (white ollar crime). Kejahatan ini dilakukan dalam birokrasi pemerintahan, di antaranya dalam bentuk korupsi dan penggelembungan rekening. Aset para perampok kekayaan negara ini biasanya disembunyikan di luar negeri.
Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (UI,) Hikmahanto Juwana, menyebutkan jika Pemerintah Indonesia perlu menyewa jasa detektif partikelir guna menelusuri aset koruptor di luar negeri. Hal itu karena pemerintah tak tahu seluk-beluk negara diduga tempat penimbunan aset para koruptor.
“Para penjahat kerah putih seringkali menyembunyikan aset-asetnya di luar Indonesia. Justru detektif ini akan mencari aset dari kejahatan kerah putih di luar negeri. Kalau di luar negeri, dia kan enggak bisa tahu gang-gangya, perlu detektif karena untuk mengejar aset-aset negara,” kata Hikmahanto, saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (31/10).
Menurutnya, di Indonesia sendiri sudah lama ada jasa detektif partikelir, namun masih sembunyi-sembunyi. Mereka beroperasi di ranah kepentingan pribadi dan ekonomi bukan bidang keamanan.
“Jasa detektif sudah ada di Indonesia, tapi kepentingannya lebih privat dan belum ada lisensinya. Orang yang menduga istrinya selingkuh atau orang yang mencari informasi lawan bisnis yang menjadi pelanggannya,” terang dia.
Lanjut Hikmahanto, detektif partikelir tak berlisensi inipun tidak mendapatkan perhatian dan pembinaan oleh pemerintah. Detektif swasta ini salah-salah dapat dijerat pidana jika kegiatannya malah mengganggu ketenangan masyarakat.
“Mereka (detektif partikelir) tidak ada asosiasi dan pembinaan oleh pemerintah. Kalau ketahuan bisa illegal, tapi dalam batas-batas yang diperbolehkan kalau dia melanggar ketentuan ya ilegal,” ujar dia.
Masih menurut Hikmahanto, adanya detektif partikelir guna membantu mencari informasi secara resmi belum dibutuhkan oleh pemerintah saat ini. Jika pun ada, dia menilai kriminalitas tak bakal berkurang. [www.timlo.net]

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian