22 Persen Pelajar di Indonesia Pecandu Narkoba
Penyalahgunaan
narkoba saat ini semakin marak dan diyakini dapat menurunkan daya saing
generasi muda Indonesia. Hasil Survey Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukan
22 persen pelajar di Indonesia menjadi pecandu dari barang terlarang itu.
Oleh
karenanya, BNN terus mengajak generasi muda untuk menolak segala bentuk
penyalahgunaan narkoba, salah satu upayanya adalah menggelar Focus Group
Discussion (FGD) di MTs Al Husna, Lebak Bulus.
Kepala
Seksi Dunia Maya Radio dan Televisi, Deputi Bidang Pencegahan BNN, M Affan Eko
Budi, mengatakan pengedar narkoba melakukan segala cara untuk menjerumuskan
pelajar menggunakan narkoba. Saat ini, banyak pengedar narkoba yang
memanfaatkan media sosial seperti facebook dan twitter untuk menawarkan barang
haram tersebut.
"Para
pelajar untuk lebih cerdas dan dewasa dalam menggunakan media sosial. Tidak
jarang sindikat memanfatkan media tersebut untuk menjual narkoba," ungkap
Affan melalui siaran persnya, Senin (13/1/2014).
Sementara
Kepala Sekolah MTs Al-Husni, Azzah Zumrud, mengatakan sekolah harus bertanggung
jawab terhadap persoalan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. "Sosialisasi
bahaya penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara terus menerus," kata
Azrah.
Dia
menambahkan, sekarang Indonesia sudah diserang dari berbagai lini. "Kita
harus merapatkan barisan untuk menangkal peredaran gelap narkoba,"
sambungnya.
Sedangkan,
siswa kelas IX, Asep Sugiwanto, menyatakan guna menekan penyalahgunaan narkoba
di lingkungan pelajar, maka langkah yang harus di tempuh oleh pemerintah adalah
memperketan penjualan rokok dan minuman keras. "Di sekolah sudah banyak
pelajar yang merokok dan minum keras," pungkasnya. (news.okezone.com)
Comments
Post a Comment