Aneh, Bunuh Diri & Beli Sperma Jadi Wisata



Museum Tuol Sleng, museum genosida di Kamboja (Foto: wikipedia)
Museum Tuol Sleng, museum genosida di Kamboja (Foto: wikipedia)
NEGARA-negara berikut ini menawarkan wisata aneh yang lain daripada yang lain, mulai dari wisata bunuh diri hingga beli sperma. Kok bisa? Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dariTimesofIndia: 

Tur Genosida di Kamboja 

Dalam sejarahnya, Kamboja pernah mengalami tragedi genosida atau pembunuhan massal pada 1970an. Kini, ibukota Kamboja, Phnom Penh memanfaatkan sejarah tersebut untuk menarik wisatawan dengan mengajak mereka mengunjungi situs-situs pembantaian Khmer. Anda bisa melihat museum-museum yang memperlihatkan dinding dengan percikan darah korban yang tewas.

Wisata bunuh diri di Swiss 

Seorang warga Swedia, ludwig Minelli membangun sebuah klinik yang dinamainya Dignitas di Zurich, Swiss. Klinik ini telah membuatnya menjadi jutawan. Namun ternyata klinik ini berbeda dari klinik biasa, karena melayani pasien yang sudah bosan hidup dan ingin bunuh diri. 

Pemerintah setempat tidak sejalan dengan adanya klinik ini, namun juga tidak melarangnya. Pasalnya, ternyata banyak wisatawan yang datang dari berbagai penjuru dunia datang ke Swiss karena ingin bunuh diri di klinik Dignitas ini.

Beli Sperma di Denmark 

Pria Denmark memiliki ciri khusus: tinggi, berambut pirang dan berbahu bidang. Tidak heran banyak wanita yang menginginkan gen pria-pria ini untuk keluarga masa depannya. Karena itulah, sperma pria Denmark sangat laku menjadi komoditas ekspor negara ini.

Bank sperma di Denmark sangat terkenal, sebagai bank terbesar di dunia dan menarik banyak wisatawan dari penjuru dunia untuk datang. Bahkan bank sperma Denmark ini telah membuka banyak cabang klinik kesuburan di beberapa negara di dunia.

www.travel.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian

Kisah Seorang Preman Kupang (1)