Pemerkosaan Sedarah Banyak Terjadi pada Masyarakat Ekonomi Rendah
Belakangan kejahatan seksual yang dilakukan oleh anggota
keluarga sedarah (incest) belakangan marak terjadi. Kriminolog melihat
kejahatan ini banyak dilakukan oleh masyarakat kelas ekonomi rendah.
"Kejahatan incest berupa hubungan seks di antara
orang-orang yang terikat dalam hubungan sedarah banyak terjadi pada golongan
rakyat miskin. Mereka yang tinggal di rumah, kontrakan sempit, tidur berdekatan
atau bersama-sama dalam satu ruang atau kamar yang sempit," jelas
kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Ronny Nitibaskara kepada detikcom,
Sabtu (23/3/2013) malam.
Ronny mengatakan bahwa hasrat seksual pelaku yang tidak
tersalurkan kepada pasangan sahnya dengan berbagai alasan, ditambah dengan
ketidakberdayaan secara finansial juga menjadi faktor pendukung.
"Ini mendorong instinct seksual dilampiaskan dengan orang
dekat yang tidak berdaya secara fisik yaitu anak sendiri. Libido instinct
seperti binatang yang begitu kuat seketika muncul telah melunturkan norma-norma
yang berlaku," lanjutnya.
Ronny menilai ancaman hukuman 15 tahun terhadap pelaku
kejahatan incest tidak cukup menjadi pelajaran dan contoh bagi masyarakat
lainnya.
"Kecuali hukuman mati dan ada contoh pelaku yang
dieksekusi mati, sedikit banyak akan membendung hasrat seksual si calon pelaku,"
kata Ronny.
Menurutnya, hukuman mati tak berlebihan jika melihat
akibat-akibat dari perbuatannya.
"Bukan hanya menghancurkan masa depan si anak sebagai
korban, tetapi juga merusak sistem kekerabatan secara keseluruhan,"
imbuhnya.
Kejahatan incest tetap akan marak selama tingkat kemiskinan
masih rendah. "Selama golongan bawah belum mendapat tempat tinggal dengan
kamar-kamar atau ruang-ruang yang layak," tutur Ronny.
Comments
Post a Comment