Pabrik Bir dan Judi di Malaysia


Walaupun dikenal umum sebagai sebuah negara Islam, ternyata Malaysia memiliki pabrik bir yang cukup besar. Dan jangan lupa, lokalisasi judi terbesar di Asia Tenggara juga ada di Malaysia.


Konon ada seorang muslim dari Inggris yang sengaja pindah ke Malaysia. Dipikirnya Malaysia adalah negara Islam dan sebagai seorang muslim convert yang sedang semangat-semangatnya tentu dia ingin hidup di negara yang menerapkan nilai-nilai Islam.
Separuh perjalanan dari airport, matanya terbelalak melihat papan nama “Carlsberg” terpampang di lokasi paling strategis di kawasan Shah Alam, tepat di pinggir Lebuhraya Persekutuan (federal highway). Karena setahu dia, Carlsberg adalah merek bir ternama. Kok bisa sebuah “negara Islam” memiliki pabrik bir berskala internasional.
Pabrik bir Carlsberg di Shah Alam, Malaysia
Pabrik bir Carlsberg di Shah Alam, Malaysia
“What’s that?” tanyanya dengan nada penuh curiga.
Tanpa ragu temannya menjawab, “Oh, that’s Carlsberg brewery.”
Tanpa menunggu besok, si muslim Inggris itu memutuskan kembali ke negaranya.
Bukan hanya satu-dua orang, semua teman dan keluarga penulis yang datang ke Malaysia selalu memiliki anggapan yang sama, bahwa Malaysia adalah negara Islam.
Penulis jelaskan kepada mereka bahwa konstitusi Malaysia tidak pernah menyebut negara itu sebagai sebuah negara Islam. Memang salah satu pasal menyebut bahwa Islam adalah agama resmi negara, tetapi itu tidak berarti bahwa Malaysia adalah sebuah negara Islam.
Sama seperti Inggris (England) yang menjadikan Kristen Anglikan sebagai agama resmi negara, tapi Inggris bukanlah sebuah negara agama.
Oleh sebab itu, tidak perlu heran jika Carlsberg memiliki pabrik bir besar di Malaysia, yang sebagian karyawannya adalah muslim, dan Pemerintah Malaysia pun menarik pajak dari produsen bir tersebut. Jika Malaysia betul-betul negara Islam, tentu tidak ada satupun pabrik bir yang akan diijinkan berdiri di sana.
Bukan hanya bir, bahkan Malaysia memiliki pusat judi terbesar se-Asia Tenggara yang berlokasi di Genting Highlands. Disebut-sebut sebagai “Las Vegas”-nya Malaysia, Genting Highlands merupakan proyek kolosal di atas bukit berhutan yang untuk membuat jalan aksesnya saja memakan waktu 3 tahun, lebih singkat dari prediksi para insinyur yang mematok angka 15 tahun - untuk jalan aksesnya saja!
flickr.com)
Interior ruang judi di Genting Highlands (sumber: flickr.com)
Karena konstitusi Malaysia menetapkan Islam sebagai agama resmi negara dan pemerintah bertanggung jawab atas urusan agama, dibuatlah peraturan yang melarang penganut Islam untuk melakukan aktivitas judi. Sejauh ini memang mudah mengidentifikasi penganut Islam - asalkan dari ras Melayu dan namanya mengandung “bin” atau “binti”, maka dipastikan dia adalah muslim dan dilarang memasuki arena judi.
Tapi bagaimana dengan penganut Islam yang tidak terlalu bermuka Melayu dan tidak pula menggunakan “bin” atau “binti”? Tak heran jika banyak turis Indonesia (yang sebagiannya muslim) menghabiskan duit di arena judi Genting.
Bukan hanya di Genting, loket penjualan kupon judi dengan mudahnya bisa ditemukan di pelosok Malaysia. Pemerintah Malaysia berdalih bahwa judi adalah “halal” bagi masyarakat Cina yang merupakan 30% dari populasi Malaysia, tetapi pada kenyataannya banyak juga pembeli kupon judi berwajah Melayu.
siggplus.blogspot.com)
Saking semangatnya beli kupon judi, sampai lupa ganti baju dulu (sumber: siggplus.blogspot.com)
Bagi orang Melayu/muslim penggemar judi, hasil nomer undian bisa dibaca dengan mudah di koran-koran berbahasa Melayu. Tidak tanggung-tanggung, kadang-kadang 2 halaman penuh isinya nomer buntut semua! Karena buntut berarti pantat dalam Bahasa Malaysia, maka istilah yang dipakai adalah “nombor ekor” 4D (4 digit). Yang lucunya, koran yang sama (namun di halaman lain) terkadang memuat opini ulama yang tentu saja anti judi.
Nomer undian judi di koran berbahasa Melayu, dipersembahkan bagi orang Melayu penggemar judi
Nomer undian judi di koran berbahasa Melayu, dipersembahkan bagi orang Melayu penggemar judi
Bagi Anda yang hobi minum arak dan main judi, jangan khawatir datang ke Malaysia. Percayalah, Malaysia adalah surga bagi Anda. Tapi jangan coba-coba ajak saya, he he he.

Dari http://unik.kompasiana.com/ 

Comments

Popular posts from this blog

Seri-Taspen: SEJARAH, JATI DIRI DAN PROBLEMATIKA

Kekerasan di Perkotaan

Masyarakat dan Judi (1)