Pekerja Rotasi 15% Lebih Tinggi Beresiko Kecanduan Berjudi

Pekerja rotasi atau Fly-in Fly-out (FIFO) 15% lebih tinggi berpotensi menjadi pecandu judi dibandingkan warga pada umumnya.
Peneliti dari Universitas Nasional Australia (ANU), Bruce Doran meneliti perilaku berjudi pekerja konstruksi yang berpindah-pindah di Queensland dan mendapati angka perilaku berjudi mereka lebih tinggi dari rata-rata.
 
Dari penelitian itu diketahui 11% pekerja konstruksi yang diwawancarai dalam penelitian yang dilakukan Dr Doran mengakui kalau mereka memiliki masalah kecanduan berjudi.
 
Sementara angka rata-rata kebiasaan berjudi di Queensland berdasarkan survey ini adalah hanya sebesar 0.8 - 2 persen dari populasi penduduk dewasa.
 
"Banyak dari pekerja berpindah dibidang konstruksi yang kami wawancarai di Queensland mengatakan mereka telah bekerja didaerah pedalaman di seluruh bagian Queensland,” kata Dr. Dolan.
 
"Saya yakin ini merupakan masalah yang dikaitkan dengan isolasi sosial, isolasi fisik dan tingginya kasus masalah kecanduan berjudi seperti ini tampaknya lebih mungkin dialami oleh pekerja FIFO juga,” katanya.
 
Mesin poker setiap tahunnya memberikan sumber pendapatan sebesar $3 miliar bagi pemerintah negara bagian dan teritori.
 
Dengan jumlah mesin judi elektronik lebih dari 190.000 di seluruh negara bagian di Australia. Northern Territory tercatat sebagai wilayah yang paling terakhir membolehkan penambahan jumlah mesin judi di wilayahnya.
 
NT baru-baru ini memperlonggar aturan mengenai mesin judi di pub dan klub dan menggolongkan langkah ini sebagai hal yang positif bagi pekerja FIFO.
 
"Kami banyak memiliki pekerja FIFO yang mencari jasa hiburan dan mesin judi ini merupakan media utama yang dicari dan dapat diakses oleh pekerja FIFO,” kata Menteri Perjudian, Northern Territory Peter Styles ketika mengumumkan perubahan aturan tesebut.
 
Tapi Dr Doran mengatakan dibolehkannya klub dan pub di NT menambah mesin poker mereka semakin menambah besar resiko pekerja rotasi terjerat masalah kecanduan judi.
 
Dia berargumen akses ke mesin poker yang ditawarkan oleh pub dan klub telah membuat kedua lokasi ini menjadi tempat utama yang memicu kebiasaan berjudi mereka.
 
"Kami mendapati mesin judi dan pub merupakan tempat yang umum dituju para pekerja FIFO untuk menghabiskan uang mereka,”
 
"Sering mereka yang kami tanyai mengaku usai bekerja mereka akan ke pub untuk membicarakan pekerjaan mereka dan berjudi,”
 
"Yang lain mengaku pergi ke pub untuk membicarakan peluang kerja lain dan biasanya hanya duduk di pub selama beberapa jam saja mereka sudah mendapatkan tawaran kerja baru,” katanya.
 
Dr Doran mengatakan isolasi atau keterasingan menjadi faktor utama yang membuat para pekerja FIFO rentan kecanduan permaianan judi.
 
"Pekerja FIFO secara sosial dan fisik mengalami keterasingan – mereka pergi bekerja jauh dari teman-teman dan keluarga dan dukungan jaringan dan mereka memiliki tingkat uang belanja yang tinggi juga,” katanya.
 
"Ini semua merupakan resiko yang membuat mereka sangat berpotensi terjerat masalah kecanduan permainan judi dan pada akhirnya kebanyakan dari mereka memang terjerat  masalah itu."
 
Meski demikian penelitian yang dilakukan Dr Doran juga mendapati resiko ini dapat dihindari jika pekerja FIFO memiliki hubungan. 
 
"Satu hal yang menarik dari temuan kami adalah salah satu faktor pembeda yang kuat antara pekerja FIFO yang terjatuh dalam masalah kecanduan berjudi dengan yang tidak adalah apakah mereka memiliki status hubungan yang jelas atau tidak,"
sumber: http://www.radioaustralia.net.au/

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian