Kasus Korupsi di Pemkot Bekasi Kian Merajalela


Kasus Korupsi di Pemkot Bekasi Kian MerajalelaKasus Korupsi di Pemkot Bekasi Kian Merajalela (ilustrasi Okezone)Kasus korupsi di Pemerintahan Kota Bekasi, kian merajalela. Belakangan, satu persatu kasus korupsi terus terbongkar di Kota Bekasi, seperti kasus Alkes RSUD, kasus pemalsuan ijin di BPPT, kasus Gurdacil, kasus telematika dan kasus pengemplangan dana Linmas. 

Lantas,apa guna pakta integritas anti korupsi yang terus didengungkan kalau ternyata kasus korupsi di Kota Bekasi ternyata marak. Bahkan, budaya pungli dan suap seakan menjadi hal yang lumrah. 

“Kondisi ini sudah diambang kewajaran, apalagi kasus yang muncul kepermukaan mencerminkan masih banyaknya kasus yang belum terungkap. Sudah seharusnya kondisi darurat korupsi ini harus menjadi perhatian serius pihak Pemkot Bekasi, Kejaksaan dan kepolisian,” jelas Direktur Bekasi Parliamentary Center (BPC) Bekasi, Didit Susilo kepadaOkezone, Selasa (26/8/2014). 

Dia menambahkan, pihak Kejari Kota Bekasi hanya getol menetapkan tersangka kasus korupsi, tapi ujung-ujungnya selalu mengambang. Sehingga, tidak memberikan efek jera bagi para koruptor.

Ironisnya kasus-kasus yang selalu muncul ke permukaan hanya menjerat pelaku ‘kroco’saja pelaku utamanya tidak tersentuh hukum. “Ini menjadi PR besar Kejari dimata publik agar sikap optimisme pemberantasan korupsi di Kota Bekasi tidak main-main dan perlu upaya yang lebih masif dan keras,” terangnya.

Selain itu, tingginya kasus-kasus korupsi di tingkat bawah justru makin membahayakan karena akan berdampak langsung terhadap buruknya pelayanan publik, pemerataan pembangunan, kebocoran anggaran dan pembiyaan pembangunan infrastruktur perkotaan yang tidak maksimal. 

“Secara kasat mata kebocoran anggaran pembangunan infrastruktur masih sangat tinggi sehingga banyak infrastruktur yang baru dibangun cepat rusak,” tegasya. 

Hal tersebut juga tercermin dari hasil audit BPK Jawa Barat terhadap tahun anggaran 2013 yang banyak terjadi pelanggaran admnistrasi dan sisa–lebih pembayaran sehingga menggerogoti kas daerah. 

Akibat korupsi dan kebocoran APBD membuat kualitas infrastruktur perkotaan kian buruk sehingga terus menguras pembiyaan untuk rehabilitasi. "Banyak jalan yang sudah diperbaiki tapi rusak lagi dalam waktu yang singkat," tandasnya.(http://jakarta.okezone.com/)

Comments

Popular posts from this blog

Kekerasan di Perkotaan

Kisah Seorang Preman Kupang (1)

Temuan Riset: Kepolisian dan Pemerintah Daerah Tidak Paham Apa itu Ujaran Kebencian